Posted in Random Writing

Selamat Hari Lahir, Ayah

Pada hari kesebelas, bulan kelima, dan tahun yang sepertinya sudah tak terlalu penting untuk dihitung-hitung.

Pada hari tertentu dengan usia yang menurutmu tidak akan ada bedanya lagi setelah melalui separuh baya.

Pada setiap perjalanan dan udara yang terhirup, memberikan sebuah pelajaran dalam hidup.

Pada peran dan apapun yang diberikan setelah dua puluhan tahun, namun hanya mampu kubalas dengan terima kasih dalam setiap genap satu tahun.

Pada kepercayaan yang semakin besar seiring aku bertumbuh dan kebebasan menjalani proses yang mereka namakan menjadi dewasa.

Pada saat timbul rangkaian kalimat dari putri sulungmu yang tak pandai berucap, pun tak paham bagaimana menguntai doa dan harap.

Pada detik-detik ini.

Selamat mengulang dan memperingati hari kelahiranmu kembali, Ayah…

Semoga segala keberkahan selalu dilimpahkan kepadamu, dan seluruh kebahagiaan senantiasa mengelilingi dirimu.

Semoga kehidupan selalu sebaik yang sudah sangat baik ini, jika kita tak merasa cukup pantas untuk memohon untuk dapat lebih baik lagi.

Dan,

semoga semesta turut mendoakan dan mengaminkan…